Senin, 17 Desember 2012

Antikonvulsi


A. Pendahuluan
Antikonvulsi digunakan terutama untuk mencegah dan mengobati bangkitan epilepsi (Epileptic seizure ). Golongan obat ini lebih tepat dinamakan antiepilepsi, sebab obat ini jarang digunakan untuk gejala konvulsi penyakit lain.

B. Pengertian
          Epilepsi adalah gangguan kronik otak dengan ciri timbulnya gejala-gejala yang datang dalam serangan-serangan, berulang-ulang yang disebabkan lepas muatan listrik abnormal sel-sel saraf otak, yang bersifat reversibel dengan berbagai etiologi.

C.  Mekanisme Terjadinya Epilepsi
Konsep terjadinya epilepsi telah dikemukakan satu abad yang lalu oleh John Hughlings Jackson, bapak epilepsi modern. Pada fokus epilepsi di korteks serebri terjadi letupan yang timbul kadang-kadang, secara tiba-tiba, berlebihan dan cepat, letupan ini menjadi bangkitan umum bila neuron normal di sekitarnya terkena pengaruh letupan tersebut. Konsep ini masih tetap di anut dengan beberapa perubahan kecil. Adanya letupan depolarisasi abnormal yang menjadi dasar diagnosis diferensial epilepsi memang dapat dibuktikan.

D. Obat-obat Antiepilepsi

1. Golongan Hidantoin
          Contoh : fenitoin (Difenilhidatoin), mefinitoin dan etotoin dengan fenotoin sebagai prototipe.
2. Golongan Barbiturat
Contoh : Fenobarbital
3.Golongan Oksazolidindion
Contoh : Trimetadion
4. Golongan Suksinimid
Contoh : etosuksimid, metsuksmid dan fensuksimid.
5. Karbamazepin
6.  Golongan Benzodiazepin
            Contoh : Diazepam
7. Asam Valproat
8. Antiepilepsi Lain
Contoh : Fenasemid, gabapentin, lamotrigin dsb.


Interaksi Obat Antikonvulsi


TABEL INTERAKSI OBAT ANTI KONVULSI
OBAT A
OBAT B
MEAKNISME OBAT A
MEKANISME OBAT B
EFEK
Fenintoin
Dilantin
Litium
Eskalith
Fenintoin menghambat kanal sodium (Na+) yang mengakibatkan influk (pemasukan) ion Na+ kedalam membran sel berkurang dan menghambat terjadinya potensial aksi oleh depolarisasi terus-menerus pada neuron
Litium sebagai obat antimania disebabkan oleh kemampuannya mengurangi
”dopaminereseptor supersensitivity” meningkatkan ”cholinergic muscarinic activity”
dan menghambat ” cyclic AMP” (adenosine monophospat)  
EFEK : Sinergis
Menyebabkan keracunan litium yangn mengakibatkan tremor, ataksia, ditaksia dan nefrogenik.
Hal ini karena fenintoin menghambat ekskresi litium sehingga mengurangi eliminasi litium di ginjal
Karbamazepin
Tegretol
Lamotrigine
Lamictal
Karbamazepin menghambat kanal Na+ , yang mengakibatkan influk (pemasukan) ion Na+ kedalam membran sel berkurang  dan menghambat terjadinya potensial aksi oleh depolarisasi terus-menerus pada neuron
Mekanisme aksi utama lamotrigin adalah blokade kanal Na, menghambat aktivasi arus Ca2+ serta memblok pelepasan eksitasi neurotransmiter asam amino seperti glutamat dan aspartat.
EFEK : Adisi
Kadar metabolit aktif dari karbamazepin dalam darah meningkat yang mengakibatkan toksisitas karbamazepin.
Hal ini disebabkan oleh lamotrigine menginhibisi metabolisme karbamazepin.
Cassia auriculata
Cassia auriculata secara tradisional digunakan untuk pengobatan diabetes, inflamasi dan infeksi serta kemungkinan terdapat antioksidan.
EFEK : Adisi
Meningkatkan kadar plasma dari karbamazepine.
Hal ini disebabkan oleh inhibisi enzim CYP3A4.
Fenobarbital
Solfoton
MAO inhibitor
Isocarboxazid (Marplan) Phenelzine* (Nardil) Tranylcypromine* (Parnate)

Fenobarbital menurunkan influks kalsium dan mempunyai efek langsung terhadap reseptor GABA (aktivasi reseptor barbiturat akan meningkatkan durasi pembukaan reseptor GABAA dan meningkatkan konduktan post-sinap klorida).
Monoamine oxidase (MAO) inhibitor juga salah satu kelompok obat antidepresan trisiklik, bekerjanya dengan cara menghambat enzim monoamin oksidase. Enzim ini menguraikan dopamin, norepinefrin, dan serotonin.
EFEK : Potensiasi
MAOI mengakibatkan efek sedasi dari barbiturat meningkat.
Hal ini disebabkan oleh adanya  inhibisi metabolism dari barbiturate.
Asam Valproat
Divalproex Sodium* (Depakote) Valproic Acid* (eg, Depakene)

Antasida
Aluminum Hydroxide* (eg, Amphojel) Aluminum/Magnesium Hydroxide* (eg, Riopan) Calcium Carbonate* (eg, Tums)
Magnesium Hydroxide* (eg, Milk of Magnesia)

Asam valproat dapat meningkatkan GABA dengan menghambat degradasi nya atau mengaktivasi sintesis GABA. Asam valproat juga  berpotensi terhadap respon GABA post sinaptik yang langsung menstabilkan membran serta mempengaruhi kanal kalium
Antasida bekerja dengan cara menetralkan asam lambung, selain itu antasida juga bekerja dengan cara menghambat aktivitas enzim pepsin yang aktif bekerja pada kondisi asam, enzim ini diketahui juga berperan dalam menimbulkan kerusakan pada organ saluran pencernaan manusia
EFEK : Adisi
Meningkatkan AUC dari asam valproat ketika diberikan bersama antasida.
Hal ini disebabkan oleh karena antasida meningkatkan bioaviabilitas dari asam valproat.
Benzodiazepin
Alprazolam (eg, Xanax) Chlordiazepoxide(eg, Librium) Clonazepam (eg, Klonopin) Clorazepate (eg, Tranxene) Diazepam* (eg, Valium)    Estazolam (eg, ProSom) Flurazepam*(eg, Dalmane) Halazepam (Paxipam) Midazolam (Versed)   Prazepam Quazepam (Doral) Triazolam* (eg, Halcion)
Omeprazole Prilosec
Benzodiazepin merupakan agonis GABAA, sehingga aktivasi reseptor benzodiazepin akan meningkatkan frekuensi pembukaan reseptor GABAA
OMEPRAZOLE termasuk kelas baru senyawa anti-sekresi, suatu benzimidazol tersubstitusi, yang menekan sekresi lambung melalui penghambatan spesifik terhadap sistem enzim H+/K+ ATPase pada permukaan sekresi sel parietal lambung. Karena sistem enzim ini merupakan pompa asam (proton) dalam mukosa lambung, Omeprazol digambarkan sebagai penghambat pompa asam langbung yang menghambat tahap akhir pembentukan asam lambung.
EFEK : Adisi
Mengurangi clearance, memperpanjang  t½ dan meningkatkan kadar benzodiazepine tertentu sehingga mengakibatkan efek sedasi dan ataxia.
Hal  ini disebabkan metabolisme dari benzodiazepine dihambat.
Grapefruit juice
Grapefruit juice merupakan inhibitor dari enzim sitokrom CYP3A4.
EFEK : Adisi
Meningkatkan kadar plasma dari benzodiazepine.
Hal ini disebabkan oleh inhibisi enzim CYP3A4.
Alkohol
Alkohol merupakan CNS depresan.
Paparan akut terhadap alkohol akan meningkatkan aksi GABA pada reseptor GABA.

EFEK : Adisi
Meningkatkan kadar plasma dari benzodiazepine.
Hal ini disebabkan oleh inhibisi enzim CYP3A4.
Gabapentin
Neurontin
Beta-Bloickers
Propranolol* (eg, Inderal)

Gabapentin dapat meningkatkan pelepasan GABA nonvesikel melalui mekanisme yang belum diketahui. Gabapentin mengikat protein pada membran korteks saluran Ca2+ tipe L. Namun gabapentin tidak mempengaruhi arus Ca2+ pada saluran Ca2+ tipe T, N, atau L. Gabapentin tidak selalu mengurangi perangsangan potensial aksi berulang terus-menerus
Beta blockers, juga dikenal sebagai beta-adrenergic blocking agents, adalah obat-obat yang menghalangi norepinephrine dan epinephrine (adrenaline) dari pengikatan pada reseptor-reseptor beta pada syaraf-syaraf.
EFEK : Potensiasi
Dimana efek samping dari garbapentin akan meningkat yang mengakibatkan movement disorder.
Mekanisme interaksi belum diketahui.
Centella asiatica
Centella asiatica secara tradisional digunakan untuk meningkatkan sirkulasi dan memiliki efek antibakteri.
EFEK : Sinergis
Dimana efek samping dari gabapentin berkurang.
Hal ini mungkin disebabkan inhibisi enzim CYP3A4 dari Centella asiatica.


DAFTAR PUSTAKA
-          Harkness Richard. 1989. Interaksi Obat. Penerbit ITB : Bandung.
-          Staf Pengajar Departemen Farmakologi FK UNSRI. 2000. Kumpulan Kuliah
Farmakologi . Edisi ke-2. Penerbit buku kedoketeran EGC : Jakarta.

-          Cecillie dkk. 2008. Interactions between antiepileptic drugs and herbal medicines.
BLACPMA ISSN 0717 7917.

-          Joyce L. Kee, Evelyn R. Hayes. 1994. Farmakologi. Penerbit buku kedoketeran EGC:
Jakarta.